IDENTIFIKASI PEWARNA PADA
PRODUK MINUMAN BERWARNA KUNING
DENGAN METODE
KROMATOGRAFI KERTAS
I.
TUJUAN
Melakukan
prinsip analisis dengan metode kromatografi kertas, menotolkan sampel,
mengelusi, dan mengidentifikasi senyawa dengan kromatografi kertas.
II.
LANDASAN
TEORI
Kromatografi adalah metode yang digunakan
untuk memisahkan komponen dalam sampel, dimana komponen tersebut
didistribusikan diantara dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pada
pemisahan ini senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan dalam sistem
yang bergerak mengalir melalui suatu sistem yang diam, dan selama pengaliran
fasa gerak akan terjadi pelarutan, adsorpsi dan
penguapan. Pada prinsipnya semua cara pemisahan kromatografi mengalami proses
yang sama yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fasa diam dan fasa
gerak dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat-sifat fisik komponen yang
akan dipisahkan (Mulja, 1995)
Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan
harga atau nilai faktor retardasi (Rf) pada masing-masing noda, bercak atau
spot yang dihasilkan pada pelarut yang sama. Apabila diperoleh jarak noda yang
sama dengan sampel standar, berarti sampel yang dianalisis sama dengan sampel
standar. Perhitungan niali Rf dilakukan dengan cara membagi jarak yang ditempuh
zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut.
III.
METODE
1.
ALAT
BAHAN
Alat –alat yang digunakan pada percobaan kali ini
adalah chamber bertutup, beaker glass, bambu tusuk gigi, cawan porselen,hairdryer,
tissue, dan kertas saring ukuran 5x10
cm.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini
adalah larutan standar metanil yellow, larutan tartrazin yellow, larutan sampel
dan aquadest.
2.
CARA
KERJA
B.1. Penotolan sampel
1.
Kertas
saring dibuat dengan ukuran 5x10 cm
2.
Garis
start dibuat setinggi 3 cm dari tepi atas
3.
Larutan
uji yakni larutan standar metanil yellow, larutan tartrazin yellow, dan larutan
sampel masing-masing dituang ke dalam cawan porselen
4.
Kertas
saring diletakkan diatas tissue
5.
Bercak
larutan uji, masing-masing sebanyak 3 kali atau lebih ditotolkan di garis
strart pada kertas saring menggunakan bambu tusuk gigi
6.
Setiap
kali penotolan, bercak dikeringkan menggunakan hairdryer
7.
Penotolan
dihentikan bila bercak sudah terlihat jelas warnanya secara kualitatif
B.2. Elusi sampel
1.
Chamber
diisi aquadest penuh
2.
Bagian
tepi kertas saring dimasukkan kedalam chamber berisi air, sehingga bagian
bercak berada pada bibir chamber
3.
Eluen
dibiarkan turun melewati garis start
4.
Setelah
tidak ada pergerakan dari eluen lagi, kertas saring diangkat secara hati-hati
5.
Kertas
saring dikeringkan menggunakan hairdryer
B.3. Deteksi/Penampakan Bercak
1.
Bercak
hasil elusi diamati di bawah cahaya tampak
2.
Jarak
masing-masing bercak komponen sampel dan bercak standar dihitung
3.
Harga
Rf dihitung, dan hasil data yang didapat dievaluasi.
IV.
Data
Pengamatan
Jarak yang ditempuh komponen aquadest= 5,5 cm
Jarak yang ditempuh komponen tartrazin = 0,69 cm
Jarak yang ditempuh komponen metanil = 0,09 cm
Jarak yang ditempuh komponen sampel = 0,09 cm
V.
Perhitungan
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan
Untuk Laporan Selengkapnya, Silahkan download DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar