Halaman

Minggu, 21 Juni 2015

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM IDENTIFIKASI PEWARNA PADA PRODUK MINUMAN BERWARNA KUNING DENGAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS

IDENTIFIKASI PEWARNA PADA PRODUK MINUMAN BERWARNA KUNING
DENGAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS

I.                    TUJUAN
      Melakukan prinsip analisis dengan metode kromatografi kertas, menotolkan sampel, mengelusi, dan mengidentifikasi senyawa dengan kromatografi kertas.
II.                 LANDASAN TEORI
      Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan komponen dalam sampel, dimana komponen tersebut didistribusikan diantara dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pada pemisahan ini senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan dalam sistem yang bergerak mengalir melalui suatu sistem yang diam, dan selama pengaliran fasa gerak akan terjadi pelarutan, adsorpsi dan penguapan. Pada prinsipnya semua cara pemisahan kromatografi mengalami proses yang sama yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fasa diam dan fasa gerak dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat-sifat fisik komponen yang akan dipisahkan (Mulja, 1995)
      Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan harga atau nilai faktor retardasi (Rf) pada masing-masing noda, bercak atau spot yang dihasilkan pada pelarut yang sama. Apabila diperoleh jarak noda yang sama dengan sampel standar, berarti sampel yang dianalisis sama dengan sampel standar. Perhitungan niali Rf dilakukan dengan cara membagi jarak yang ditempuh zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut.
III.               METODE
1.      ALAT BAHAN
Alat –alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah chamber bertutup, beaker glass, bambu tusuk gigi, cawan porselen,hairdryer,  tissue, dan kertas saring ukuran 5x10 cm.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan standar metanil yellow, larutan tartrazin yellow, larutan sampel dan aquadest.
2.      CARA KERJA
B.1. Penotolan sampel
1.      Kertas saring dibuat dengan ukuran 5x10 cm
2.      Garis start dibuat setinggi 3 cm dari tepi atas
3.      Larutan uji yakni larutan standar metanil yellow, larutan tartrazin yellow, dan larutan sampel masing-masing dituang ke dalam cawan porselen
4.      Kertas saring diletakkan diatas tissue
5.      Bercak larutan uji, masing-masing sebanyak 3 kali atau lebih ditotolkan di garis strart pada kertas saring menggunakan bambu tusuk gigi
6.      Setiap kali penotolan, bercak dikeringkan menggunakan hairdryer
7.      Penotolan dihentikan bila bercak sudah terlihat jelas warnanya secara kualitatif



B.2. Elusi sampel
1.      Chamber diisi aquadest penuh
2.      Bagian tepi kertas saring dimasukkan kedalam chamber berisi air, sehingga bagian bercak berada pada bibir chamber
3.      Eluen dibiarkan turun melewati garis start
4.      Setelah tidak ada pergerakan dari eluen lagi, kertas saring diangkat secara hati-hati
5.      Kertas saring dikeringkan menggunakan hairdryer

B.3. Deteksi/Penampakan Bercak
1.      Bercak hasil elusi diamati di bawah cahaya tampak
2.      Jarak masing-masing bercak komponen sampel dan bercak standar dihitung
3.      Harga Rf dihitung, dan hasil data yang didapat dievaluasi.



IV.              Data Pengamatan
Jarak yang ditempuh komponen aquadest= 5,5   cm
Jarak yang ditempuh komponen tartrazin = 0,69 cm
Jarak yang ditempuh komponen metanil   = 0,09 cm
Jarak yang ditempuh komponen sampel    = 0,09 cm
V.                 Perhitungan





VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan

Untuk Laporan Selengkapnya, Silahkan download DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar