PERCOBAAN 1
ANALISIS KUANTITATIF SEDIAAN TABLET AMOXICILLIN
DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)
- Tujuan
Memahami serta mampu melakukan analisis
kuantitatif senyawa obat dengan metode spektrofotometri UV
II.
Dasar Teori
Spektrofotometer UV (Ultra Violet) adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia.
Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu
banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel (apabila
dibandingkan dengan beberapa metode analisa (Herliani, 2008)
Pengukuran
menggunakan alat spektrofotometri UV ini didasarkan pada hubungan antara berkas
radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan (diteruskan) atau yang diabsorbsi
dengan tebalnya cuplikan dan konsentrasi dari komponen penyerap. Berdasarkan
hal inilah maka untuk dapat mengetahui konsentrasi sampel berdasarkan data
serapan (A) sampel, perlu dibuat suatu kurva kalibrasi yang menyatakan hubunga
antara berkas radiasi yang diabsorbsi (A) dengan konsentrasi (C) dari
serangkaian zat estándar yang telah diketahuinya (Henry dkk., 2002)
Spektrofotometer
adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi
panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawa atau warna terbentuk. Secara garis besar
spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a. Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah
memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.). Lampu ini
mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 –
2200 nanometer (nm).
b. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan
cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).
c. Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang
digunakan sebagai tempat
contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Pada
pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet
dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam
cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon
terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya
menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data
dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.
Dengan mengukur transmitans larutan
sampel, dimungkinkan untuk menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum
Lambert-Beer. Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas
cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam
persentase (% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A =
-log %T
- Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum
kali ini adalah spektrofotometer UV, kuvet, beaker glass, corong, spatula, labu
ukur, timbangan analitik, kerta saring, mortir stemper, pipet ukur, ruber bulb,
pipet tetes, dan gelas ukur.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum
kali ini adalah akuades, serbuk amoxicillin trihidrat, tablet amoxicillin, dan larutan
NaOH 0,1 N.
IV.
Cara Kerja
a) Penetapan
panjang gelombang (maksimum
1.
Amoxicillin trihidrat
500 mg dilarutkan dalam 250 mL larutan
NaOH 0,1 N
2.
Amoxicillin trihidrat
diencerkan 50 kali dengan naOH 0,1 N
3.
Absorbansinya dibaca
pada panjang gelombang ( 200-380 nm
b) Penetapan
waktu reaksi(operating time)
1.
Amoxicillin trihidrat
500 mg dilarutkan dalam NaOH 0,1 N
2.
Larutan tersebut diencerkan
50 kali dengan NaOH 0,1 N
3.
Kemudian diamati
absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang didapatkan dengan interval
waktu 5, 10, 15, 30, 45, 60 menit
c) Pembuatan
kurva baku kadar amoxicillin
1.
Kurva kalibrasi regresi
linear dibuat antara absorbansi larutan
dengan konsentrasi amoxicillin trihidrat dalam NaOH 0,1 N dengan kadar
bertingkat dari 10-25 yang dibaca panjang gelombang maksimum yang
telah didapat.
2.
Larutan NaOH digunakan
sebagai blanko.
d) Pengukuran
kadar amoxicillin
1. 10
tablet amoxicillin diambil secara acak dan ditimbang satu persatu, kemudian
digerus halus dan diaduk sampai homogen.
2. Serbuk
amoxicillin ditimbang secara seksama sejumlah tertentu , lalu dilarutkan dalam
NaOH 0,1 N , setelah itu dilakukan penggojokan secara mekanik selama 10 menit
dan didiamkan selama 15 menit.
3. Larutan
disentrifugasi dan diambil supernatannya
4. 5
mL larutan filtrat yang pertama dibuang
5. 5
mL filtrat selanjutnya diencerkan dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N
6. Absorbansi
diukur menggunakan spektrofometer pada panjang gelombang maksimum yang
didapatkan .
7. Blanko
yang digunakan adalah larutan NaOH 0,1 N.
8. Replikasi
dilakukan sebanyak 3 kali
9.
Kadar amoxicillin
dihitung sehingga didapatkan kadar dalam mg/tablet (x
\
V. Data Pengamatan
VI. Perhitungan
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan
cara downloadny bagaimana
BalasHapusKo parasetamol isinyaa
BalasHapus