Halaman

Minggu, 21 Juni 2015

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUANTITATIF SEDIAAN TABLET AMOXICILLIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)

PERCOBAAN 1
ANALISIS KUANTITATIF SEDIAAN TABLET AMOXICILLIN
DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)

  1. Tujuan
            Memahami serta mampu melakukan analisis kuantitatif senyawa obat dengan metode spektrofotometri UV
    II.            Dasar Teori
Spektrofotometer UV (Ultra Violet) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel (apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa (Herliani, 2008)
Pengukuran menggunakan alat spektrofotometri UV ini didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan (diteruskan) atau yang diabsorbsi dengan tebalnya cuplikan dan konsentrasi dari komponen penyerap. Berdasarkan hal inilah maka untuk dapat mengetahui konsentrasi sampel berdasarkan data serapan (A) sampel, perlu dibuat suatu kurva kalibrasi yang menyatakan hubunga antara berkas radiasi yang diabsorbsi (A) dengan konsentrasi (C) dari serangkaian zat estándar yang telah diketahuinya (Henry dkk., 2002)
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna terbentuk. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a.  Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
b. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).
c. Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat
contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.
Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio  disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T 

  1. Alat dan Bahan
Alat
            Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah spektrofotometer UV, kuvet, beaker glass, corong, spatula, labu ukur, timbangan analitik, kerta saring, mortir stemper, pipet ukur, ruber bulb, pipet tetes, dan gelas ukur.
Bahan
            Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah akuades, serbuk amoxicillin trihidrat, tablet amoxicillin, dan larutan NaOH 0,1 N.
IV.            Cara Kerja
a)    Penetapan panjang gelombang (maksimum
1.        Amoxicillin trihidrat 500 mg dilarutkan dalam  250 mL larutan NaOH 0,1 N
2.        Amoxicillin trihidrat diencerkan 50 kali dengan naOH 0,1 N
3.        Absorbansinya dibaca pada panjang gelombang ( 200-380 nm

b)   Penetapan waktu reaksi(operating time)
1.        Amoxicillin trihidrat 500 mg dilarutkan dalam NaOH 0,1 N
2.        Larutan tersebut diencerkan 50 kali dengan NaOH 0,1 N
3.        Kemudian diamati absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang didapatkan dengan interval waktu 5, 10, 15, 30, 45, 60 menit

c)    Pembuatan kurva baku kadar amoxicillin
1.        Kurva kalibrasi regresi linear dibuat  antara absorbansi larutan dengan konsentrasi amoxicillin trihidrat dalam NaOH 0,1 N dengan kadar bertingkat dari 10-25  yang dibaca panjang gelombang maksimum yang telah didapat.
2.        Larutan NaOH digunakan sebagai blanko.



d)   Pengukuran kadar amoxicillin
1.      10 tablet amoxicillin diambil secara acak dan ditimbang satu persatu, kemudian digerus halus dan diaduk sampai homogen.
2.      Serbuk amoxicillin ditimbang secara seksama sejumlah tertentu , lalu dilarutkan dalam NaOH 0,1 N , setelah itu dilakukan penggojokan secara mekanik selama 10 menit dan didiamkan selama 15 menit.
3.      Larutan disentrifugasi dan diambil supernatannya
4.      5 mL larutan filtrat yang pertama dibuang
5.      5 mL filtrat selanjutnya diencerkan dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N
6.      Absorbansi diukur menggunakan spektrofometer pada panjang gelombang maksimum yang didapatkan .
7.      Blanko yang digunakan adalah larutan NaOH 0,1 N.
8.      Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali

9.        Kadar amoxicillin dihitung sehingga didapatkan kadar dalam mg/tablet (x

\
V. Data Pengamatan
VI. Perhitungan
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan

Untuk Laporan Selengkapnya, Silahkan download disini 

2 komentar: