ANALISIS KUALITATIF BAHAN KIMIA OBAT FUROSEMID DAN HIDROKLOROTIAZIDA
DALAM OBAT TRADISIONAL DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS ( KLT )
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu melakukan prinsip analisis
dengan metode kromatografi lapis tipis, menotolkan sampel, mengelusi, dan
mengidentifikasi senyawa dengan kromatografi lapis tipis.
II.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah lempeng KLT, uv cabinet, chamber, pipa kapiler, labu takar 250 ml, labu
takar 100 ml, labu takar 10 ml, pipet
tetes, tabung reaksi, timbangan analitik, filler, pipet volume 1 ml, pipet
volume 2 ml, pipet volume 5 ml, pipet volume 10 ml, mortir dan stamper.
Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum
kali ini adalah akuades, sampel jamu cap “IBOE”, metanol, etil asetat, reagen
dragendorf, furosemid, hidroklorotiazida ( HCT ).
III.
SKEMA KERJA
![]() |
-
dipotong dengan panjang 8 cm dan lebar 4,5 cm
-
dibuat garis start dengan jarak 1 cm dari tepi bawah
-
|
dibuat garis front dengan jarak 1 cm dari tepi atas
-
diambil sebanyak 1 tablet
-
dimasukkan ke dalam mortar
-
digerus
-
|
dilarutkan dengan metanol
-
diambil sebanyak 2 tablet
-
dimasukkan ke dalam mortar
-
digerus
-
|
dilarutkan dengan metanol
-
diambil serbuk secukupnya
-
dimasukkan ke dalam mortir
-
digerus
-
dilarutkan dengan metanol
|
-
dimasukkan ke dalam plat tetes
-
|
ditotolkan pada lempeng KLT dengan hati – hati sebanyak 3 kali dengan
dikeringkan terlabih dahulu
-
diisi dengan eluen (methanol : etil asetat , 2 : 3)
-
|
dijenuhi dengan uap eluen dibuktikan dengan dimasukkan tissue ke dalam
chamber tetapi jangan dicelupkan pada eluen dan dibiarkan tissue menjadi basah
-
dimasukkan ke dalam UV Cabinet dan dilihat fluoresensi
senyawa pada panjang gelombang (λ) = 254 nm
-
dimasukkan ke dalam chamber yang telah di jenuhi uap
eluen
-
dibiarkan eluen mencapai garis front
-
diangkat
-
dilihat fluoresensi senyawa pada UV Cabinet pada
panjang gelombang (λ) = 254 nm
-
disemprot dengan reagen dragendroff
-
ditandai noda / bercak yang timbul
-
dikeringkan
-
diukur jarak masing – masing bercak komponen sampel
dan bercak standar
-
dihitung harga Rf dan evaluasi data yang didapat
|
IV.
DATA PENGAMATAN
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
|
·
Sampel jamu cap IBOE, furosemid,
dan hidroklorotiazida ditotolkan pada lempeng KLT yang telah disiapkan
·
Di masukkan ke dalam chamber yang
telah jenuh dengan uap eluen ( metanol : etil asetat dengan perbandingan 2 :
3 )
·
Dikeringkan dengan bantuan kipas
angin
·
Dipendarkan pada sinar 254 nm di
dalam UV cabinnet
|
·
Jamu Cap Iboe
berbentuk serbuk sedangkan Furosemid dan Hidroklorotiazid berbentuk tablet.
·
Terlihat eluen yg
berjalan sepanjang fase diam
·
Bercak tidak
terlihat
·
Bercak menjadi
terlihat jelas
·
Terlihat perbedaan warna pendaran
antara senyawa furosemid, HCT, sampel. Totolan
furosemid dan hidroklorotiazida ( HCT ) berpendar ungu.
·
Pada sampel diketahui terdapat
senyawa furosemid dan HCT.
|

