Halaman

Sabtu, 20 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ARGENTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS 
ARGENTOMETRI

A.    TUJUAN PERCOBAAN
Menetapkan kadar suatu senyawa obat dalam sampel menggunakan prinsip reaksi pengendapan

B.     ALAT DAN BAHAN
a.                      a. Alat
            Alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu ukur 500 ml dan 100 ml, buret, erlenmeyer 100 ml dan 250 ml, pipet ukur, pipet tetes, batang pengaduk, statif, corong kaca, beaker glass, timbangan, gelas ukur, dan filler.

b. Bahan

Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Perak Nitrat (AgNO3)0,096 N, Garam dapur (Natrium Klorida), Indikator Kalium Kromat 5% (K2CrO4), Kalium Tiosianat (K2SCN), Indikator Besi (III) Amonium Sulfat 0,1 N, Kalium Klorida, Vitamin B1 / Tiamin HCl, Kalium Iodida, Asam nitrat encer, Asam asetat 6%, Indikator eosin, dan Aquades.

C.    DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
                     Pembakuan AgNO3 0,1 N



Pembakuan Kalium Tiosianat 0,1 N




         Penetapan kadar Kalium Klorida
 

       I.            Penetapan kadar Vitamin B1­/ Tiamin HCl

       I.            Penetapan kadar Kalium Iodida

D.    PEMBAHASAN
                 Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak. Jadi, argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi atgentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indicator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan (Underwood,1992).
          Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relatif tidak larut atau endapan. Reaksi yang mendasari argentometri adalah :
AgNO3 + Cl-           AgCl(s) + NO3- (Gandjar, 2007).
Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi dimana hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya adalah reaksi pengendapan yang cepat mencapai kesetimbangan pada setiap penambahan titran, tidak ada pengotor yang mengganggu dan diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi (Khopkar, 1990).

Laporan selengkapnya dapat di download DISINI

Jumat, 19 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS “IDENTIFIKASI OBAT”

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

“IDENTIFIKASI OBAT”

I.         TUJUAN
Mampu mengidentifikasi, pemurnian, dan pemisahan suatu senyawa obat dalam sampel menggunakan prinsip analisa kimia kualitatif.

II.       ALAT DAN BAHAN
·      ALAT
            Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah pembakar spirtus, pipet tetes, tabung reaksi, batang pengaduk, penyinar UV, rak tabung reaksi, baker glass, plat tetes, tabung reaksi, sendok spatula.

·      BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Aquades, Alkohol, Formalin, CUSO4, H2SO4 pekat dan H2SO4encer, FeCl3, NaOH, HCl, Iodium, Asam salisilat, Paracetamol, Talk, Natrium benzoate, Sulfaguanidin, Sulfanilamid, Sulfonamida, Nipagin, Antalgin.
I.          DATA PENGAMATAN
A.  ORGANOLEPTIK
B. KELARUTAN
C. FLUORESENSI DI BAWAH LAMPU UV
D. ANALISIS PENDAHULUAN
E. REAKSI PENJURUSAN
F. REAKSI KHUSUS
I.         PEMBAHASAN
Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisa kualitatis berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Metode yang dipakai untuk tujuan ini bisa secara klasik atau instrumen, metoda klasik yang paling utama adalah analisis warna atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa anorganik (kation dan anion), atau juga untuk senyawa organik seperti sering digunakan untuk skrining fitokimia dalam penentuan metabolit sekunder tumbuhan. Metoda lain dalam tujuan ini adalah uji warna nyala, kedua metoda tersebut diawali dengan analisis organoleptis atau uji pendahuluan. Instrumen analisis yang dikenal saat ini sebagian besar dapat melakukan analisis kualitatif tergantung dari spesifikasi instrumen. Contohnya Spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik yang memiliki gugus kromofor, AAS untuk logam-logam (walau jarang untuk kualitatif), HPLC untuk senyawa-senyawa organik, Spektrofotometer IR untuk analisis gugus fungsi senyawa organik, dll (Anonim, 2010).

Laporan selengkapnya dapat di download DISINI